Rabu, 27 April 2011

ROUTER, BRIDGE, DAN REPEATER

ROUTER, BRIDGE, DAN REPEATER
Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
  • Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
  • Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.


Bridge jaringan adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke bridge tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Bridge jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai:
  • Bridge Lokal: sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal.
  • Bridge Remote: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
  • Bridge Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
Repeater berfungsi untuk memperpanjang rentang jaringan dengan cara memperkuat isyarat elektronis. Dengan menggunakan repeater, LAN yang memakai ethernet dapat diperpanjang rentang jaringannya sampai 20 km dengan memasang repeater pada setiap 2,5 km.
ROUTER VERSUS BRIDGE

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC address.
Lalu, kapan penggunaan bridge jaringan dilakukan dan kapan penggunakan router dilakukan? Bridge, sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan segmen jaringan IP lainnya). Selain itu, bridge juga dapat digunakan ketika di dalam jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing, seperti halnya NetBEUI. Sementara itu, router sebaiknya digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti halnya untuk menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan jaringan kita ke Internet

Minggu, 24 April 2011

Kabel Jaringan

Macam -  macam kabel Jaringan

Kabel Local Area Network
Pertama kali LAN menggunakan kabel “coaxial”. Kemudian, kabel “twisted pair” yang digunakan dalam sistem telepon telah mampu membawa frekuensi yang lebih tinggi dan dapat mendukung trafik LAN. Dan saat ini, kabel fiber optik telah tampil sebagai pilhan kabel berkecepatan sangat tinggi.
Local Area Network menggunakan empat tipe kabel :
  • Coaxial
  • Unshielded Twisted Pair (UTP)
  • Shielded Twisted Pair (STP)
  • Fiber Optik
Kabel Coaxial
Kabel coaxial terdiri dari :
  • sebuah konduktor tembaga
  • lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
  • sebuah lapisan paling luar.
Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
  • merupakan kabel “original” Ethernet.
  • tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
  • adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
  • mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
  • menggantikan “Thicknet”.
  • tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.
“Unshielded Twisted Pair”
Kabel “Unshielded twisted pair” (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45.
Kategori UTP
Terdapat 5 kategori (level) untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori :
Kategori
Performansi (MHz)
Penggunaan
Cat 1
1
Voice, Mainframe, Dumb Terminal
Cat 2
4
4 MB Token Ring
Cat 3
10
10MB Ethernet
Cat 4
20
16 MB Token Ring
Cat 5
100
100 MB Ethernet
“Shielded Twisted Pair”
“Shielded twisted pair” adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (”twisted pair”).Kabel STP juga digunakan untuk jaringan Data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI.
Kelemahan kabel STP
Kabel STP mempunyai beberapa kelemahan :
  • Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
  • Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “crosstalk” dan sinyal “noise”.
  • Harganya cukup mahal.
Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :
  • Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
  • Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
  • Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN UTP.

Sabtu, 09 April 2011

sofware dan hardware untuk jaringan


 

Kesimpulan dari hardware dan software untuk jaringan adalah Perangkat keras yang dibutuhkan dalam suatu network sangat tergantung pada konfigursi yang digunakan untuk menyusun network.

PENGENALAN SOFTWARE DAN HARDWARE JARINGAN

A. Perangkat Keras Network
Perangkat keras yang dibutuhkan dalam suatu network sangat tergantung pada konfigursi yang digunakan untuk menyusun network, jenis media transmisi data, serta besar kecilnya jangkauan network. Secara umum suatu network memerlukan perangkat keras sebagai berikut.

• Server
• Workstation
• NIC (Network Interface Card)
• Hub/Konsentrator
• Brigde
• Switch
• Repeater
• Router
• Sistem kabel

Server
Server merupakan komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan antarmuka jaringan yang cepat (fast network interface). Sistem operasi jaringan bekerja pada komputer tersebut, bersama perangkat lunak aplikasi dan file data yang diperlukan.

Workstation
Semua komputer yang terhubung ke server pada jaringan disebut dengan workstation. Workstation merupakan komputer standar komputer yang dikonfigurasi menggunkan kartu antarmuka jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan. Workstation tidak selalu membutuhknan floppy disk atau harddisk sebab file dapat disimpan pada server.

NIC (Network Interface Card)
NIC merupakan pealatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara network dengan komputer workstation atau network dengan komputer server. Kebanyakan NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA ataupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada beberapa mainboard komputer, NIC sudah dipasang secara onboard artinya menyatu dengan mainboard.
Hub/Konsentrator
Hub adalah unsur paling penting dalam LAN. Hub merupakan pusat koneksi semua node pada jaringan serta semua jaringan dihubungkan satu dengan yang lain melalui Hub. Hub bertindak sebagai titik pengendali untuk aktivitas sistem, pengelolaan serta pengembangan jaringan

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–>
Bridge
Bridge adalah alat yang memungkinkan untuk membagi suatu jaringan yang besar dalam dua jaringan yang lebih kecil, sehingga menjadi jaringan yang lebih efisien

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–>
Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN yang terpisah serta menyediakan filter paket antar LAN. Switch LAN adalah peralatan multiport, masing-masing dapat mendukung satu workstation atau semua ethernet.

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–>
Repeater
Ketika suatu isyarat melintas sepanjang kabel, isyarat tersebut cenderung megalamai penurunan kekuatan atau daya. Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya
Router
Router digunakan untuk mengubah informasi dari suatu network ke network yang lain. Router mirip dengan bridge supercerdas (superitellegent bridge).

<!–[if gte vml 1]> <![endif]–><!–[if !vml]–><!–[endif]–>
Sistem Kabel
Kabel sebagai media transmisi terlindung dapat dikategorikan dalam dua kelompok utama yaitu:

<!–[if !supportLists]–><!–[endif]–>Penghantar elektrik (electrical conductor),
<!–[if !supportLists]–><!–[endif]–>Serat optik (fiber optic)

Masing-masing kategori mempunyai banyak variasiKabel yang dikelompokkan dalam kategori penghantar elektrik yaitu TP (twisted-pair) dan koaksial (coaxial). Berikut ini diberikan beberapa ilustrasi kabel
1. Kabel Koaksial
2. Kabel STP
3. Kabel TP
4. Kabel UTP
7. Konektor RJ45
6. Konektor BNC
5. Kabel Serap Opt

HARDWARE DAN SOFTWARE PENDUKUNG JARINGAN WIRELESS

Komunikasi data menjadi sangat penting dalam kehidupan manusia saat ini. Kebutuhan akan adanya internet nirkabel, menuntut orang untuk meng-update periperal komputernya. Berikut adalah beberapa contoh alat-alat yang digunakan utk koneksi nirkabel (wireless)
Dibawah ini adalah contoh dari perangkat dan jenis untuk perlengkapan WIfi (Wireless Network)

Hardware Access Point + plus
Perangkat dibawah ini adalah perangkat standard yang digunakan untuk access point. Access Point dapat berupa perangkat access point saja atau dengan dual fungsi sebagai internal router. Bahkan pada model terbaru sudah ditambahkan teknologi Super G dengan kemampuan double transmisi, smart DHCP bagi client network dan hardware standard monitor serta Firewall dan sebagainya.

Alat Access point dapat dipasangkan pada sebuah hub, cable modem atau alat lainnya untuk menghubungkan computer dengan WIFI kedalam sebuah network lain.

PCMCIA Adapter
Alat ini dapat ditambahkan pada notebook dengan pada PCMCIA slot. Model PCMCIA juga tersedia dengan tipe G atau double transmit..

USB Wireless Adaptor
Termasuk perangkat baru dan praktis pada teknologi WIFI. Alat ini mengambil power 5V dari USB port. Untuk kemudahan USB WIFI adapter dengan fleksibel ditempatkan bagi notebook dan PC. Tetapi pada perangkat USB WIFI Adapter memiliki batasan. Sebaiknya mengunakan USB port 2.0 karena kemampuan sistem WIFI mampu mencapai data rate 54Mbps. Bila anda memerlukan kepraktisan, penambahan perangkat Wireless USB adaptor adalah pilihan yang tepat, karena bentuknya yang praktis dan dapat dilepas. Tetapi perlu diingatkan bahwa dengan supply power kecil dari USB port alat juga memilki jangkauan lebih rendah, selain bentuk antenna yang ditanam didalam cover plastik akan menghambat daya pancar dan penerimaan pada jenis perangak ini.

USB Add-on PCI slot
Perangkat ini umumnya diberikan bersama paket mainboard untuk melengkapi perangkat WIFI pada sebuah computer. Sama kemampuannya dengan PCI card wireless network tetapi mengunakan jack USB internal pada mainboard termasuk pemakaian power diambil dari cable tersebut. Perangkat pada gambar dibawah ini juga dapat diaktifkan sebagai Access Point melalui software driver. Kekuatan alat ini terletak pada antenna, dan memiliki jangkauan sama seperti PCI Wireless adaptor.

Mini PCI bus adapter
Perangkat miniPCI bus untuk WIFI notebook berbentuk card yang ditanamkan didalam case notebook. Berbeda dengan card yang digunakan pada computer dengan PCI interface. PCImini bus adalah slot PCI yang disediakan pada notebook dan pemakai dapat menambahkan perangkat seperti WIFI adaptor didalam sebuah notebook. Umumnya perangkat hardware dengan miniPCI bus tidak dijual secara umum, tetapi model terbaru seperti pada Gigabyte GN-WIAG01 dengan kemampuan WIFI Super G sudah dijual bebas untuk upgrade Wireless adaptor bagi sebuah notebook.

Perangkat mini PCI untuk wireless nantinya diberikan 2 buah socket antena dan terhubung dengan antena di sisi layar sebuah notebook. Untuk keterangan dimana perangkat ini dipasang, dapat dilihat pada gambar menginstall Mini PCI bus.

Install Mini PCI bus Wireless Adaptor – Click picture for detail
Adalah contoh sebuah notebook dengan interface PCIbus yang masih kosong. Bila sebuah notebook sudah mendukung teknologi WIFI, biasanya sudah disediakan 2 kabel antenna yang menghubungkan PCIbus card ke external antenna. Adalah penempatan jack antenna untuk PCImini card WIFI

PCI card wireless network
PCIcard Wireless network dapat juga berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot computer atau dengan mengambil power dari USB tetapi dipasangkan pada PCI slot. Perangkat Wireless network dapat juga diaktifkan menjadi Access point. Perangkat jenis PCI card dipasangkan permanen pada sebuah desktop PC.

SOFTWARE

1.Wireless Wizard
Meningkatkan keandalan dan penggunaan dari setiap WiFi, WiMAX, LTE, 3G atau jaringan data nirkabel.
2.Easy wifi radar
untuk menemukan dan terhubung untuk membuka jalur akses nirkabel dengan mouseclick tunggal. Terhubung ke hotspot gratis tanpa kerumitan.
3.Advanced port scanner
dapat memindai port sangat cepat, berisi deskripsi untuk port umum, dan dapat melakukan scan pada rentang port yang telah ditentukan.
4.AirSnare
adalah aplikasi Wi-Fi besar bagi mereka situasi di mana Anda benar-benar perlu untuk terhubung ke jaringan terbuka.
5.Wireless Protector Enterprise 1.3
Wireless Protector manajemen berbasis windows dan perangkat lunak keamanan yang secara otomatis menonaktifkan WiFi adapter pada komputer yang terhubung ke jaringan LAN perusahaan dan kembali mengaktifkan WiFi ketika kabel LAN diputus dari komputer nirkabel. Perangkat lunak ini bertindak sebagai server untuk semua komputer nirkabel dilindungi dan perlu diinstal hanya sekali pada platform windows aktif yang dihubungkan dengan kabel LAN ke jaringan perusahaan.



Selasa, 22 Maret 2011

Instalasi Paket di Linux

Instalasi-paket-linuxInstalasi di linux meskipun sebenarnya tidak terlalu sulit, terkadang menjadi masalah bagi pengguna baru (pemula). Tidak seperti di Windows yang biasanya paket instalasi mempunyai extensi .EXE atau .MSI, cara instalasinya pun tinggal next, next, next.. dan viola.. program pun terinstal.
Pada edisi tips trik kali ini, akan dijelaskan bagaimana menginstal paket-paket di linux agar paket tersebut dapat terinstal dengan baik dikomputer. Setiap paket mempunyai teknik teknik yang berbeda-beda, tergantung jenis paket tersebut. Secara umum ekstensi paket-paket instalasi di linux antara lain .DEB, .RPM, .BIN, .RUN, .SH, .TAR.GZ, .TAR.BZ2
1. Paket .DEB
Paket ini biasanya dikhususkan bagi pengguna Linux Debian, Mepis, Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu, Xubuntu. Cara instalasi paket ini, boleh di bilang mudah, karena cukup klik dua kali pada paket tersebut, kemudian jendela instalasipun akan terbuka.
2. Paket .RPM
Paket ini biasanya dikhususkan bagi pengguna Linux Red Hat, Fedora, CentOS, Mandriva, SUSE. Instalasi paket ini boleh dibilang susah-susah gampang, ada beberapa teknik tapi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan perintah :
# rpm -ivh nama_file.rpm
3. Paket .BIN
Paket ini merupakan paket instalasi untuk semua jenis linux. Cara instalasinya dapat dilakukan dengan menggunakan perintah di konsol linux. Jangan lupa login terlebih dahulu sebagai root, berikut caranya
a) Ubah file.bin agar dapat di eksekusi dengan menggunakan perintah
# chmod +x nama_file.bin
b) kemudian instal dengan menggunakan perintah
# ./nama_file.bin
4. Paket .RUN
Sama seperti paket .bin, paket ini merupakan paket untuk semua jenis linux, Caranya cukup dengan mengetikkan perintah dibawah ini di konsol linux :
./nama_file.run
5. Paket .RUN
Paket dengan extensi sh adalah file script yang isinya text file ASCII. file bash script ini biasanya hanya berisi kumpulan-kumpulan perintah. Cara menjalankannya :
a) Ubah file.sh agar dapat di eksekusi dengan menggunakan perintah
# chmod +x nama_file.sh
b) kemudian instal dengan menggunakan perintah
# sh nama_file.bin atau ./namafile.sh
6. Paket .TAR.GZ & .TAR.BZ2
Paket .TAR.GZ & .TAR.BZ2 itu merupakan hasil dari sebuah file kompresi. seperti rar atau zip di windows, cara instalasinya :
a) Ekstrak file dengan mengetikkan perintah sebagai berikut :
tar xvzf nama_file.tar.gz atau tar xvjf nama_file.tar.bz2
b) Kemudian masuk ke direktori paket yang telah diinstal 
cd package
c) Kemudian konfigurasi paket dengan perintah
./configure
d) kemudian compile paket tersebut dengan perintah 
make
e) terakhir instal paket tersebut
make install

Selasa, 15 Maret 2011

Secara umum router didefinisikan sebagai sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket datamelalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya. Sedangkan fungsi dari router itu sendiri adalah sebagai dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu komputer ke komputer lainnya dalam sebuah jaringan.
Router juga banyak digunakan untuk menghubungkan jaringan yang lebih kecil ke jaringan yang lebih besar, atau bisa juga digunakan untuk membagi jaringan besar ke menjadi subjaringan yang lebih banyak.
Pada pembahasan ini, kita akan mencoba membuat sebuah router PC sederhana untuk menghubungkan sebuah jaringan komputer. PC router ini hampir sama fungsinya dengan router lainnya yang dijual oleh perusahaan-perusahaan pembuat router.
Untuk bisa membuat PC router sederhana, kita tidak perlu dahulu menggunakan sistem operasi Windows server atau sekeluarga. Yang kita butuhkan hanyalah sistem Windows Xp Profesional biasa yang terinstall disemua komputer yang akan terhubung dalam sistem jaringan yang akan kita buat. Berikut ini adalah alat-alat yang kita butuhkan untuk membuat PC Router biasa :
  1. Sebuah PC yang akan kita jadikan PC Router yang telah dipasang dua buah LAN Card (NIC)
  2. Kabel LAN UTP yang sudah siap pakai
  3. Switch atau Hub 8 port
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi PC yang akan kita jadikan PC Router. Untuk mengkonfigurasi dapat dilakukan dengan membuka Control Panel à Pilih Network Connections à Klik kanan pada LAN Card Pertama à Pilih Properties.
Pada tab General, pilih Internet Protocol (TCP/IP) à pilih Properties à Masukan IP Address untuk PC yang akan dijadikan PC Router. Atau jika PC router ini akan dijadikan sebagai share internet bagi anggota jaringan lainnya, masukan IP Static yang diperoleh dari ISP pada NIC yang pertama. Masukan secara lengkap IP Address Static, DNS, ALT DNS serta default gateway yang diperoleh dari ISP. Klik OK untuk menutup konfigurasi. (konfigurasi NIC pertama sudah selesai). Sekarang lakukan pengetesan dengan menge- ping DNS yang kita masukan tadi. Misal konfigurasi NIC pertama :

            IP Address                   : 192.168.47.63
            Subnet Mask                : 255.255.255.240
            Default Gateway           : 192.168.47.66
            DNS                            : 203.157.31.1
            ALT DNS                    : 203.157.32.2

Cek koneksi melalui Start à Run à ketikan ping 203.157.31.1 –t
Jika koneksi tersambung maka akan ada konfirmasi
            Reply from 203.157.31.1 : bytes = 32 time= 5 ms TTL 512
            ….
Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi NIC yang kedua. Langkah ini sama dengan konfigurasi NIC pertama. Bedanya, pada NIC ini adalah alamat IP komputer yang akan dijadikan Router. IP Address dan gateway pada NIC kedua inilah yang nantinya akan dijadikan default gateway bagi komputer client. Konfigurasi pada NIC kedua ini yang akan dijadikan patokan nantinya dalam pengalamatan IP pada PC client. Misalkan konfigurasi untuk NIC kedua adalah sebagai berikut :

            IP Address                   : 192.168.10.1
            Subnet Mask                : 255.255.255.0
            Default Gateway           : 192.168.10.1
            DNS                            : 203.157.31.1 (mengikuti DNS ISP)
            ALT DNS                    : 203.157.32.2 (mengikuti DNS ISP)
 Konfigurasi untuk PC yang akan kita jadikan telah selesai dan siap untuk dihubungkan dengan komputer client. Pasangkan Switch atau hub melalui NIC kedua kemudian sambungkan PC client melalui Hub tersebut dengan mengkonfigurasi IP Address sesuai dengan default gateway yang ada pada NIC kedua.

Rabu, 02 Maret 2011

Introduction to the ISO - OSI Model

Introduction to the ISO - OSI Model
The ISO (International Standards Organization) has created a layered model, called the OSI (Open Systems Interconnect) model, to describe defined layers in a network operating system. The purpose of the layers is to provide clearly defined functions that can improve Internetwork connectivity between "computer" manufacturing companies. Each layer has a standard defined input and a standard defined output.
Understanding the function of each layer is instrumental in understanding data communication within Local, Metropolitan or Wide networks.
OSI Model Explained
This is a top-down explanation of the OSI Model. It starts with the user's PC and it follows what happens to the user's file as it passes though the different OSI Model layers. The top-down approach was selected specifically (vs. starting at the Physical Layer and working up to the Application Layer) for ease of understanding. It is used here to show how the user's files are transformed (through the layers) into a bit stream for transmission on the network.
These are the 7 Layers of the OSI model:
  • 7. Application Layer (Top Layer)
  • 6. Presentation Layer
  • 5. Session Layer
  • 4. Transport Layer
  • 3. Network Layer
  • 2. Data Link Layer
  • 1. Physical Layer (Bottom Layer)
Layer 7 - Application Layer
Fig. 1. Basic PC Logical Flowchart
A basic PC logic flowchart is shown in Fig. 1. The Keyboard & Application are shown as inputs to the CPU (requesting access to the hard disk). The Keyboard requests accesses through user inquiries (such as "DIR" commands) and the Application seeks access through "File Openings" and "Saves". The CPU, through the Disk Operating System, sends and receives data from the local hard disk ("C:" in this example).
Fig. 2. Simple Network Redirection
A PC setup as a network workstation has a software "Network Redirector" (the actual name depends on the network - we will use a generic term here) placed between the CPU and DOS (as shown in Fig 2.). The Network Redirector is a TSR (Terminate and Stay Resident) program: it presents the network hard disk as another local hard disk ("G:" in this example) to the CPU. All CPU requests are intercepted by the "Network Redirector". The Network Redirector checks to see if either a local or a network drive is requested. If a local drive is requested, the request is passed on to DOS. However, if a network drive is requested, the request is then passed on to the network operating system (NOS).
Electronic mail (E-Mail), client-server databases, games played over the network, print and file servers, remote logons, and network management programs (or any "network aware" applications) are all aware of the network redirector. They have the ability to communicate directly with other "network applications" on the network. The "Network Aware Applications" and the "Network Redirector" make up Layer 7 (the Application layer of the OSI Model, as shown in Fig. 3).
Fig. 3. PC Workstation with Network Aware Software
Layer 6 - Presentation Layer
The Network Redirector sends CPU operating system native code to the network operating system: the coding and format of the data is not recognizable by the network operating system. The data consists of file transfers and network calls by network aware programs.
For example, when a dumb terminal is used as a workstation (in a mainframe or minicomputer network), the network data is translated into (and from) the format that the terminal can use. The Presentation layer presents data to and from the terminal using special control characters to control the screen display (LF-line feed, CR-carriage return, cursor movement, etc..). The presentation of data on the screen would depend on the type of terminal that's used: VT100, VT52, VT420, etc.
Similarly, the Presentation layer strips the pertinent file from the workstation operating system's file envelope. The control characters, screen formatting, and workstation operating system envelope are all stripped or added to the file (if the workstation is receiving or transmitting data to the network). This could also include translating ASCII file characters from a PC world to EBCDIC in an IBM Mainframe world.
The Presentation Layer also controls security at the file level: this provides both file locking and user security. The DOS Share program is often used for file locking. When a file is in use, it is locked from other users to prevent 2 copies of the same file from being generated. If 2 users both modified the same file, and User A saved it, then User B saved it, then User A's changes would be erased!
At this point, the data is contiguous and complete (i.e. one large data file). See Fig. 4.
Layer 5 - Session Layer
The Session layer manages the communications between the workstation and the network. The Session layer directs the information to the correct destination, and identifies the source to the destination. The Session layer identifies the type of information as data or control. The Session layer manages the initial start-up of a session, and the orderly closing of a session. The Session layer also manages Log on procedures and Password recognition (See Fig. 5).
Fig. 5. Session Layer
Layer 4 - Transport Layer
In order for the data to be sent across the network, the file must be broken up into usable small data segments (typically 512 - 18K bytes). The Transport layer breaks up the file into segments for transport to the network, and combines incoming segments into a contiguous file. The Transport layer does this logically, not physically, and it is done in software as opposed to hardware.
The Transport layer provides error checking at the segment level (frame control sequence). This makes sure that the datagrams are in the correct order: the Transport layer will correct out of order datagrams. The Transport layer guarantees an error-free host to host connection. It is not concerned with the path between machines.
Layer 3 - Network Layer
The Network layer is concerned with the path through the network. It is responsible for routing, switching, and controlling the flow of information between hosts. The Network layer converts the segments into smaller datagrams than the network can handle: network hardware source and destination addresses are also added. The Network layer does not guarantee that the datagram will reach its destination.
Fig. 7. Network Layer
Layer 2 - Data Link Layer
The Data Link layer is a firmware layer of the network interface card. The Data Link layer puts the datagrams into packets (frames of bits: 1s & 0s) for transmission, and assembles received packets into datagrams. The Data Link layer works at the bit level, and adds start / stop flags and bit error checking (CRC or parity) to the packet frame. Error checking is at the bit level only: packets with errors are discarded and a request for re-transmission is sent out. The Data Link layer is primarily concerned with bit sequence.
Fig. 8. Data Link Layer
Layer 1 - Physical Layer
The Physical layer concerns itself with the transmission of bits. It also manages the network card's hardware interface to the network. The hardware interface involves the type of cabling (coax, twisted pair, etc.), frequency of operation (1 Mbps, 10Mbps, etc.), voltage levels, cable terminations, topography (star, bus, ring, etc.), etc. Examples of Physical layer protocols are as follows: 10Base5 - Thicknet, 10Base2 - Thinnet, 10BaseT - twisted pair, ArcNet, FDDI, etc. (see Fig. 9).
Fig. 9. Physical Layer
Layer-Specific Communication
Each layer may add a Header and a Trailer to its Data (which consists of the next higher layer's Header, Trailer and Data as it moves through the layers). The Headers contain information that specifically addresses layer-to-layer communication. For example, the Transport Header (TH) contains information that only the Transport layer sees. All other layers below the Transport layer pass the Transport Header as part of their Data.
PDU - Protocol Data Unit (a fancy name for Layer Frame)
OSI Model Functional Drawing